Minggu, 29 Januari 2012

Hewan-Hewan yang Bisa Terbang selain Burung

FLYING FROG


Katak terbang mempunyai kaki berselaput dan penutup kulit yang memungkinkan untuk bergerak secara aerodinamis melalui pohon-pohon di hutan. Bahkan katak terbang menghabiskan seluruh keberadaan mereka di pohon-pohon, hanya turun untuk kawin dan bertelur. Katak terbang menyamarkan diri di daun lingkungan mereka, meminimalkan ancaman predator, dan memungkinkan mereka untuk berburu serangga.

FLYING FISH


Ditemukan di semua samudra, ikan terbang menggunakan sirip dada besar mereka untuk meluncur 50 meter di atas air ketika terancam oleh predator. Untuk mencapai udara, ikan terbang akan mengepakkan ekor mereka 70 kali per detik. Ekor ini juga digunakan untuk menekan air untuk memungkinkan ikan ini meluncur beberapa saat di udara sebelum turun ke laut. Ikan terbang dapat lebih lama melayang di udara dengan meluncur mengikuti arus udara dan laut yang kuat.

GLIDING LIZARD


Kadal ini seperti makhluk naga yang legendaris, hanya saja ia tidak menyemburkan api. Hewan ini mempunyai panjang hanya 9 cm, dengan ekor lebih panjang dari tubuhnya. Kadal ini menggunakan penutup kulit di bawah lengannya yang memungkinkan untuk melayang dari puncak pohon ke puncak pohon lainnya. Makanannya adalah serangga. Hidupnya selalu di atas pohon, hanya ketika sudah menemukan pasangan saja, kadal ini meluncur turun ke dasar hutan untuk meletakkan telur-telurnya.

GLIDING ANT


Semut ini sangat bergantung dari kecepatan angin dan udara untuk dapat melayang. Namun mereka juga mampu menavigasi dengan baik dan dapat mengatur ke arah mana mereka akan melayang dan mendarat.

SQUIRREL GLIDER


Dianggap punah sejak tahun 1939, hanya saja baru-baru ini baru dikonfirmasikan bahwa tupai peluncur masih hidup, tinggal di hutan kering Selatan, Australia Timur. Tupai peluncur adalah poligami marsupial yang memakan buah-buahan dan kacang-kacangan, dan bersembunyi dari rubah dan burung hantu.

FLYING SQUID


Ketika melarikan diri dari predator, cumi melompat terbang dari laut dan bisa tetap melayang di udara hingga beberapa meter. Untuk mencapai udara, cumi akan meniup keluar air untuk membawanya keluar dari laut. Karena itu, cumi ini dianggap hewan jet yang memiliki kemampuan mendorong seperti jet. Sirip kecilnya dapat membantu untuk memberikan keseimbangan selama meluncur.

FLYING SNAKE

Tanpa sayap, sirip, atau anggota badan, ular terbang ini mampu pindah dari satu pohon ke pohon lainnya dengan melompat dan melayang. Jadi ketika di pohon, ular terbang ini bergerak ke ujung cabang. Di sini ia mengangkat tubuhnya, mengisap dalam-dalam perut dan tulang rusuk yang menonjol keluar sehingga berbentuk cekung. Lalu ia menghentakkan ekornya, ular terbang meluncur bebas di udara untuk mencapai cabang berikutnya. Ular terbang beracun, tinggal di Asia Selatan, dan sering menikmati mangsanya yang benar-benar bisa terbang seperti burung dan kelelawar.

FLYING LEMURS

Flying lemur, atau dikenal sebagai Flying lemur dari Filipina, memiliki kaki berselaput besar dan ekor kaki panjang, yang dihubungkan oleh membran pada anggota tubuh depannya. Makhluk malam ini dulu pernah diburu untuk dikonsumsi sebagai salah satu menu makanan yang lezat, tetapi baru-baru ini telah diletakkan pada daftar spesies langka.

FLYING GECKO

Cicak terbang memiliki jarring-jaring dari membran yang meliputi tubuh mereka, yang memungkinkan mereka untuk melayang di udara dan melekat pada pohon sewaktu mendarat. Cicak terbang bergantung pada kamuflase untuk melindungi diri dari predator, seperti laba-laba besar

10 Ritual Perkawinan Unik di Dunia Hewan

1. Lebah


Siklus reproduksi lebah memang menarik dan kompleks. Gini cerita pendeknya, ratu secara selektif dibesarkan di sebuah "sel ratu" khusus dalam sarang dan diberi makan royal jelly oleh lebah pekerja untuk menjadikannya dewasa secara seksual. Seekor ratu yang masih “perawan” yang dapat bertahan sampai dewasa tanpa dibunuh oleh saingannya akan melakukan perkawinan dengan kira-kira selusin lebah jantan (dari puluhan ribu lebah jantan yang memenuhi syarat di koloni itu). Uniknya, saat kawin, alat kelamin lebah jantan akan meledak dan “snap off inside the queen”. Tentu saja lebah jantan itu langsung mati.

2. Bonobo



Siapa bilang bahwa kekerasan adalah satu-satunya cara untuk menyelesaikan perkelahian karena perebutan makanan atau daerah teritori? Daripada berkelahi, bonobo lebih memilih menyelesaikannya dengan berhubungan seks. Sebenarnya, seluruh struktur sosial mereka tampaknya berputar di sekitar seks. Bonobo menggunakan seks sebagai salam untuk penyelesaian sengketa, perkelahian, dan sebagai imbalan dalam pertukaran makanan.

3. Cacing pipih



Untuk cacing pipih, seks lebih seperti perang daripada cinta. Seperti semua siput laut, cacing pipih adalah hermaphrodit (memiliki organ seksual laki-laki dan perempuan). Dalam hal ini, organ jantan mereka ternyata berupa dua penis mirip belati yang mereka gunakan untuk berburu maupun berhubungan. Selama perkawinan, 2 cacing pipih bertarung (yaitu “penis fencing") untuk saling menusuk satu sama lain, sambil menghindari tusukan partnernya. Yang kalah (yang telah tertikam) akan menyerap sperma melalui kulitnya dan kemudian menanggung beban sebagai ibu (betina).

4. Burung cikalang



Seekor cikalang jantan memiliki kantung tenggorokan yang dapat mengembang dengan usaha yang keras. Membutuhkan waktu selama 20 menit untuk menjadi balon merah raksasa berbentuk hati. Dia kemudian menggelengkan kepalanya dari satu sisi ke sisi lainnya, lalu menggetarkan sayapnya dan memanggil betina untuk melihatnya. Seekor cikalang betina akan kawin dengan jantan dengan balon terbesar dan paling mengkilat. Saat berhubungan, burung jantan akan menaruh sayapnya dengan manis di atas mata betina untuk memastikan perhatiannya tidak teralihkan oleh jantan lain dengan balon yang lebih lebih indah.

5. Jerapah



Dengan leher panjang mereka, perkawinan adalah sebuah kerja keras untuk jerapah jantan. Jadi, ketika jantan tertarik pada jerapah betina, ia akan melakukan prosedur yang dikenal sebagai "fleshmen sequence". Pertama, si jantan akan mendorong-dorong bokong betina untuk merangsang buang air kecil. Lalu si jantan meminum seteguk air seni betina. Jika rasanya baik menurutnya, barulah si jantan mulai berhubungan dengan betina. Sebenarnya, kata "mulai berhubungan" mungkin terlalu mudah, karena sebenarnya jerapah jantan pada dasarnya terus mengikuti si betina sampai betina menyerah dan membiarkan si jantan berhubungan dengannya.

6. Lumba-lumba



Berikut adalah sesuatu yang mungkin kalian tidak tahu tentang lumba-lumba. Mereka memiliki penis yang dapat ditarik masuk. Dan kalau itu tidak cukup keren, inilah sesuatu yang lain, penisnya dapat digunakan untuk memegang. Dan bisa memutar. Bahkan lumba-lumba jantan bisa menggunakan penisnya untuk mengeksplorasi objek persis seperti tangan. Lumba-lumba jantan juga memiliki dorongan seks yang sangat kuat. Fakta lain adalah bahwa lumba-lumba jantan memiliki nafsu seksual yang sangat rakus. Mereka sering mencoba untuk berhubungan dengan benda mati dan bahkan dengan hewan lain, seperti kura-kura laut. Ketika sekumpulan lumba-lumba jantan bertemu lumba-lumba betina, sering kali mereka akan berusaha untuk memaksa betina untuk kawin.

7. Clownfish



Dalam film animasi Disney "Finding Nemo", animatornya lupa memberitahu Anda satu hal tentang clownfish, mereka dapat mengubah gender. Clownfish hidup dalam kelompok yang terdiri dari sepasang jantan dan betina yang dapat berkembangbiak, serta beberapa jantan yang tidak berbiak. Ada hirarki ketat dalam kelompok itu berdasarkan ukuran, ikan terbesar adalah betina, terbesar berikutnya adalah jantan, dan kemudian anggota kelompok yang lain adalah jantan tidak berbiak. Jika betina mati atau terpancing manusia, jantan terbesar akan berubah kelamin menjadi betina. Kemudian yang terbesar dari jantan tidak berbiak akan mendapatkan promosi untuk menjadi jantan mendampingi si betina.

8. Kepinding



Kepinding jantan tidak peduli dengan organ seks betina. Sebaliknya, kepinding jantan menggunakan organ seksualnya (yang berbentuk seperti pedang) untuk menusuk tubuh kepinding betina dan memasukkan spermanya. Para ilmuwan bahkan memiliki nama lucu untuk hal semacam ini, "traumatic insemination".

9. Landak



Pertama, landak betina tertarik pada seks hanya sekitar 8 sampai 12 jam dalam setahun. Kedua, untuk mengajak betina berhubungan selama musim kawin yang singkat itu, landak jantan berdiri di kaki belakangnya, menggoyang-goyangkan badannya, dan kemudian menyemprotkan aliran urin yang sangat deras dari jarak sejauh 6 kaki ke tubuh betina dari kepala sampai kaki. Jika betina itu tidak terkesan, dia akan menjerit dan mengibaskan urin dari tubuhnya. Tapi jika dia siap, maka si betina akan mengangkat tubuh belakangnya untuk mengekspos bagian bawah perutnya dan membiarkan si jantan “menungganginya” dari belakang (ini satu-satunya posisi yang aman untuk landak). Setelah perkawinan dimulai, betina tak akan terpuaskan, ia memaksa jantan untuk kawin berkali-kali sampai jantan benar-benar kelelahan. Jika si jantan terlalu cepat lelah, landak betina akan meninggalkan dia untuk landak jantan yang lain.

10. Bowerbird



Untuk menarik pasangan, bowerbird jantan membangun sebuah struktur yang luar biasa rumit yang disebut “a bower”. Ini terbuat dari ranting dan sering berbentuk seperti sebuah gubuk kecil. Burung jantan kemudian menghiasi "pondok bujangan" nya dengan berbagai benda sebagai hadiah. Di antaranya seperti bunga, bulu, batu, dan bahkan plastik dan kaca. Ratusan potongan-potongan itu secara hati-hati ditata dalam tema monokromatik (misalnya semua item berwarna biru). Burung itu akan benar-benar marah jika anda mengacaukan pondoknya, misalnya dengan menempatkan satu benda yang berbeda warna. Bowerbird jantan menghabiskan waktu berjam-jam untuk menyortir dan mengatur hal-hal itu. Bahkan, mereka akan merusak fokusnya hanya untuk pergi ke pondok burung jantan yang lain untuk mencuri barang dan membuat tempat itu berantakan.